Dina Hanif Mufidah

Dina Hanif Mufidah, guru di lingkungan Majlis Dikdasmen PCM GKB Gresik, yang bertugas sebagai Kepala SD Muhammadiyah Giri Gresik. Lahir di Sidoarjo, Jawa Timur ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Beautiful Alarm of the Day (Tantangan hari ke6)

Beautiful Alarm of the Day (Tantangan hari ke6)

Hatiku berdesir saat sekilas kubaca pesan yang ditulis Irham, putra keduaku di WAG keluarga pagi ini.

"Ummi aku dapat musibah....." Tulisnya.

Kakak dan Ayahnya cepat memberi respon dan bertanya. Aku berusaha menekan prasangka dan beristighfar sepenuh hati.

Tak tahan, hampir saja kutekan tombol panggilan , namun kuurungkan niat ketika kulihat ia mengetik lagi " Tapi Alhamdulillah..."

Aku menahan diri lagi, susah payah memusatkan kembali konsentrasi pada dua orang tamu penting di ruang kerjaku pagi itu. Jantungku masih berdebar hingga kuputuskan bertransaksi dengan Tuhan.

Anak anak yang mendewasa, sering tinggal berjauhan dan kerap bepergian perlu bekal dan dikawal doa orangtua yang menata rasa saat mereka berpamitan.

Ya Allah, .... terimalah kebaikan apa saja yang semampuku akan kulakukan hari ini untuk penebus keselamatan anakku. Lindungi dia dari niat jahat jin dan manusia.

Setelah tamuku pergi, cepat ku cari tahu apa yang telah dialami anak laki lakiku itu di kampusnya.

Hari ini dia pamit pagi pagi. Katanya ada kegiatan HIMA jurusannya di liburan semester gasal ini. Kegiatan lomba yang melibatkan peserta siswa SMA. Irham ke kampus untuk koordinasi dan membantu persiapannya.

Pagi ini Irham patuh sekali, setiap kataku segera ia turuti.

Ia membersihkan kamar, membuka jendela, mengantar adiknya ke sekolah, dan berterima kasih menerima bekal sarapan yang kubuatkan. Nasi rempah daging sapi dengan taburan bawang goreng renyah kesukaannya serta tambahan ceplok dari dua butir telor ayam. Kususulkan pula sebotol air mineral yang diraihnya dengan senyum tertahan.

Senyumnya jadi semakin mengembang setelah kuselipkan beberapa lembar uang kertas untuk beli bahan bakar.

" Ummi tahu aja, uangku sudah menipis, he he he!" katanya sambil tertawa.

“Itu namanya ikatan batin, radar Ibu Anak,” kataku sambil tersenyum membalasnya.

Diraihnya tanganku dan memberi cium pamit serta salam. Dua kali.

Lalu beranjak keluar pintu menuju pagar. Dari balik tirai jendela , kuawasi dia hingga motornya melaju, tak tampak lagi.

"Lindungi putraku ya Rabb sepanjang perjalanannya mencari ilmu. Cukupkan rezekinya di sepanjang waktu. Dia begitu menyenangkan hatiku pagi ini." bisikku dalam hati, sambil membaca shalawat nabi.

Selanjutnya aku terbenam dalam dinas pagi, hingga mengetahui peristiwa yang dialaminya pagi ini.

Tepatnya Irham hampir kena musibah. Sepeda motornya yang baru kubelikan beberapa bulan lalu dicongkel pelaku curanmor. Motor itu diparkir di area parkir kampus. Sayangnya si maling tidak beruntung. Kunci pencongkel itu nyangkut dan patah di lubang kunci starternya. Tak bisa digerakkan tampaknya dan ditinggal begitu saja. Pelaku rupanya mengalihkan sasaran, bergeser menggasak motor lain bermerk dan type sama milik teman Irham yang berada di lokasi tak jauh dari situ.

Saat kutelpon, Irham memastikan dia baik baik saja, meskipun motornya tidak bisa dinyalakan. Katanya sudah dibantu teman temannya didorong ke bengkel resmi terdekat. Motor itu harus menginap menunggu onderdil pengganti yang harus dipesan dan harus bongkar. Sementara dia katanya harus membantu dulu dan menenangkan temannya yang kalut, bersedih kehilangan sepeda motornya.

Aku menguatkan Irham untuk beryukur, karena terhindar dari musibah, tanpa menghilangkan empati pada kawannya karena petaka yang berpindah.

Sambil bercanda kubilang padanya “ Tahu nggak Nak, mungkin saja malaikat yang mematahkan kunci pencongkel itu. Allah gak tega bikin kamu sedih , apalagi kamu sudah baik pagi ini, bantu bantu Ummi dan pamit salam sampai dua kali. Juga Allah kasihan sama Ummi yang susah payah menabung agar kamu bisa ngampus pake motor baru.”

Ku dengar Irham tertawa renyah lalu diam dan berkata “ Iya juga sih Mi, sangat mungkin begitu.”

Sebenarnya aku tidak berfokus pada nilai material sepeda motornya, aku hanya tidak ingin anakku tahu ketakutan yang berkelebat, melintas di pikiranku atas kata musibah yang pertama kali diketiknya di pesan WA. For me, you worth thousands times than just a motor cycle, my love.

Sementara aku sendiri segera teringat akad transaksi suci yang terucap tadi pagi. Ya Rabb, terima kasih telah memberi pengingat halus ini, dan Engkau boleh menagih janji.

Bergegas aku bersiap diri untuk niat silaturahmi yang hampir kutunda lagi, memenuhi hak saudara seperjuangan yang harus dijenguk karena sakitnya. Aku mampir ke toko, membeli oleh oleh yang dia suka dan segera memacu kendaraanku ke rumahnya.

Bismillah....

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 7)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Pak Ahmad, salam kenal.

20 Jan
Balas

Nice story, bu. Salam kenal

20 Jan
Balas

Alhamdulillah. Semoga anak2 kita menjadi anak yang sholeh dan sholihah. Aamiin.

21 Jan
Balas

Aamiin bu Laili....salam buat Fadhil dan Dila

28 Jan

Semua krnAllah

21 Jan
Balas

Benar bu, sesuai Rencana TerbaikNya. Salam kenal bu Juli Arniwita....

28 Jan

Salam kembali bu

28 Jan
Balas



search

New Post